Pemimpin perusahaan harus mampu menjaga semangat para bawahannya, tapi untuk melakukan itu tidaklah sederhana.
Untuk menumbuhkan lingkungan kerja dengan semangat tinggi, diperlukan kepercayaan, rasa hormat, otonomi, serta pengakuan terhadap karyawan. Namun, semangat bisa turun karena banyak hal. Beberapa yang cukup berpengaruh adalah kepercayaan dan rasa hormat terhadap karyawan.
Dalam memimpin perusahaan, Anda sebaiknya tidak melakukan hal ini:
Membatasi kesempatan untuk berkembang. Perkembangan yang dimaksud berlaku di sisi bisnis dan personal. Bila perusahaan Anda tidak berkembang dan hanya melakukan hal sama terus-menerus, karyawan bisa kehilangan motivasi.
Target tidak jelas, membiarkan perusahaan berjalan seperti ‘air mengalir’. Target yang tidak jelas atau tidak tepat bisa membuat karyawan kebingungan. Hal ini akan berpotensi memunculkan stres, dan akhirnya menurunkan semangat. Pastikan Anda memiliki target yang jelas dan melakukan tatap muka secara berkala untuk review.
Pergantian kepemimpinan terlalu sering. Setiap perubahan pasti akan menimbulkan rasa tak nyaman pada awalnya. Jika terjadi perubahan di posisi manajerial yang tinggi, kultur perusahaan bisa berubah, dan seluruh karyawan berpotensi terkena imbasnya.
Tidak melakukan refleksi diri atas kepemimpinannya. Hal yang paling sering menurunkan semangat karyawan adalah masalah dalam kepemimpinan. Karena itu pemimpin harus sering melakukan refleksi dan introspeksi atas perilakunya, terutama mengenai perlakuan pada bawahan.
Bagaimana menumbuhkan semangat kerja karyawan?
Semangat kerja bisa ditumbuhkan kembali asalkan Anda punya komitmen untuk melakukannya. Ada beberapa cara yang bisa diterapkan untuk mengembalikan semangat kerja karyawan Anda, yakni:
Hindari bersikap seolah tidak terjadi apa-apa. Bila semangat para karyawan sedang rendah, jangan pernah bersikap pura-pura tidak tahu. Alih-alih menyembunyikan kabar buruk yang berpotensi destruktif, lebih baik bersikap jujur pada seluruh anggota tim supaya bisa mencari solusi bersama.
Apresiasi pekerjaan karyawan. Kurangnya pengakuan bisa jadi penyebab utama hilangnya semangat. Fokuslah pada hal-hal positif, lalu buat para karyawan merasa berharga. Ingat, kurang apresiasi adalah penyebab nomor satu karyawan meninggalkan pekerjaannya.
Melatih para manajer. Manajer mungkin bukan faktor utama turunnya semangat, tapi mereka bertanggung jawab langsung untuk mengatasinya. Adakan pelatihan tentang kecerdasan emosional, komunikasi, kepemimpinan, serta cara memberi umpan balik dan apresiasi yang baik.
Tentukan target dengan jelas dan jalankan dengan tenang. Memasang target yang agresif dan membawa tim melewati batasnya memang terdengar hebat. Namun, tujuan akhir perusahaan adalah keuangan yang sehat, meningkatnya kesejahteraan karyawan, menjaga keseimbangan hidup seluruh anggota tim. Jangan biasakan lembur panjang, kesibukan berlebihan, serta kurang istirahat sebagai kebanggaan. Membangun perusahaan yang kuat adalah sebuah marathon bukan sprint.
Ukur kinerja karyawan dengan akurat, termasuk tingkat kedisiplinan mereka. AbsenKu Profesional mampu menjadi solusi terbaik bagi keterbukaan sistem di perusahaan Anda.
AbsenKu Profesional merupakan aplikasi absensi berbasis cloud yang memungkinkan setiap anggota tim melakukan absensi secara digital. Tak terbatas tempat dan alat, aplikasi AbsenKu Profesional dapat digunakan di manapun (di tempat yang diperbolehkan perusahaan) dan juga tanpa alat scanner tambahan, cukup dengan smartphone saja, semua anggota tim bisa melakukan absensi.
Tak hanya itu saja, aplikasi AbsenKu Profesional juga bisa dimanfaatkan untuk mengelola data cuti dan jam lembur karyawan. Sehingga seluruh data absensi, cuti maupun lembur karyawan akan terkumpul secara jelas dan akurat.
Karyawan bisa memantau performa mereka sendiri, mulai dari kedisiplinan masuk kerja, kapan mereka ambil cuti dan berapa lama waktu mereka untuk lembur. HRD akan lebih mudah mengontrol absensi karyawan, meng-acc pengajuan cuti, mendata lembur karyawan tanpa harus repot dan banyak lagi.
Pimpinan pun dapat menggunakan AbsenKu Profesional untuk mengecek seluruh data karyawan. Sehingga dari data tersebut dia berhak menentukan, manakah karyawan yang berhak mendapat apresiasi dan mana yang berhak mendapat teguran secara adil.
Pimpinan bahkan bisa memantau seluruh data performa kinerja karyawan secara real time di manapun dia berada tanpa terpaku pada alat yang meribetkan. Cukup dengan satu genggaman saja lewat AbsenKu Profesional, kerja pimpinan akan jadi lebih praktis dan efisien.
Memberi ruang untuk tumbuh. Karier yang stagnan akan membuat karyawan gelisah, jadi Anda perlu memberi mereka kesempatan mengembangkan diri. Wujudnya tidak harus berupa kenaikan pangkat. Sesimpel mengirim mereka ke konferensi, pelatihan, atau pendidikan agar karyawan merasa ada kemajuan.
Meminta masukan. Meminta masukan pada para karyawan akan menunjukkan bahwa mereka berperan besar perkembangan perusahaan. Caranya bisa bermacam-macam, misalnya rapat terbuka atau survei anonim. Meski pada akhirnya tidak semua masukan Anda jalankan, sampaikan terima kasih pada karyawan dan beri follow-up.
Mengadakan aktivitas bersama. Ketika semangat karyawan menurun, adakanlah aktivitas relaksasi bersama seperti liburan, sekadar makan bersama, dan sebagainya. Hal itu mungkin bukan solusi jangka panjang, tapi bisa membantu memberi dorongan semangat dalam waktu singkat. Ajak karyawan ke restoran yang sedang hits di kota Anda dan lihat betapa senangnya mereka.
Semangat karyawan dan lingkungan kerja sangat berkaitan erat, apalagi di startup dengan jumlah karyawan yang masih sedikit. Bila Anda fokus menumbuhkan lingkungan kerja yang sehat dan apresiatif, semangat karyawan akan tinggi dengan sendirinya, sehingga menghasilkan sebuah tim yang tangguh.