Dengan meningkatnya jumlah kandidat karyawan yang semakin pesat banyak HRD berpikiran bahwa untuk menarik top talent bukanlah hal yang sulit. Namun pada kenyataanya, banyaknya jumlah kandidat tidak sebanding dengan top talent. Menurut Emerging Risks Report Gartner Januari 2019, kekurangan top talent terus menjadi salah satu tantangan utama yang dihadapi oleh perusahaan global.
Kandidat top talent biasanya telah memiliki posisi yang tinggi di perusahaan mereka saat ini dan tidak memiliki keinginan untuk resign. Namun ketika terdapat kandidat top talent yang bersedia untuk mencoba tawaran pekerjaan lain, maka yang harus dipahami bahwa mereka biasanya mengharapkan lebih dari sekedar kenaikan gaji.
Sebagai HRD, tugas anda adalah menemukan antara apa yang diinginkan kandidat dan apa yang dapat disediakan oleh perusahaan. Bersama dengan kandidat, anda harus mencari kesamaan yang dapat diterima dan memuaskan kedua belah pihak. Bukan hal mudah, perlu adanya strategi cerdas, out of the box, dan inovatif agar bisa berhasil. Oleh karena itu untuk membantu anda memenangkan hati top talent berikut disajikan lima strategi paling ampuh.
1. Ketahui Jenis Talent yang Dibutuhkan
Setiap kandidat memiliki telent yang unik dan berbeda-beda. Oleh karena itu sangat penting untuk mengetahui jenis talent yang dibutuhkan oleh perusahaan, sehingga memudahkan dalam menargetkan kandidat terbaik dengan talent yang sesuai. Kebutuhan talent perusahaan biasanya berbanding lurus dengan prinsip-prinsip inti perusahaan seperti visi dan misi, branding, serta budaya perusahaan.
2. Menyesuaikan Kompensasi dan Tunjangan
Penting untuk diketahui setiap HRD bahwa uang bukanlah satu-satunya motivasi yang dapat digunakan untuk memikat kandidat dengan top talent. Masih banyak tunjungan non-moneter yang dapat memikat top talent. Berdasarkan hal tersebut, HRD dituntut untuk mampu membuat paket kompensasi dan tunjangan baik yang berwujud (tangible benefit) maupun tidak berwujud (intangible benefit). Tunjangan berwujud dapat berupa barang kontraktual seperti cuti berbayar, biaya asuransi, dan pembagian keuntungan. Sedangkan tunjangan tidak berwujud dapat berupa kepuasan kerja, bonus, dan fleksibilitas.
3. Bangun Lingkungan Kerja yang Kondusif
Kandidat dengan top talent cenderung lebih selektif dalam memilih lingkungan kerja mereka. Wajar bila mereka berperilaku demikian, pasalnya sekitar 40 jam dalam seminggu hidupnya akan dihabiskan di tempat kerja. Lingkungan kerja yang tidak kondusif hanya akan menyebabkan mereka tidak akan bertahan lama di perusahaan anda. HRD harus memahami hal ini dengan berupaya membangun sebuah lingkungan kerja yang nyaman namun tetap praktis dan efektif untuk kegiatan bekerja karyawan, jika perlu pakailah jasa arsitek untuk menata desain interior.
Membangun lingkungan kerja yang kondusif juga bukan soal penataan ruangan saja, rekan kerja yang dapat diajak bekerjasama dengan baik juga penting. Top talent akan memilih lingkungan kerja yang penuh dengan orang-orang yang dapat berhubungan baik dengannya sehingga dapat berkembang dan berhasil mencapai tujuan perusahaan.
4. Melakukan Pengembangan Karyawan
Mengembangkan karyawan merupakan kunci utama membangun bisnis yang sukses. Sebelum melakukan perekrutan calon karyawan baru, sebaiknya anda terlebih dahulu memastikan bahwa perusahaan telah berinvestasi kepada karyawannya saat ini. Mintalah kepada pihak manajerial untuk mengadakan pelatihan dan pengembangan karir kepada setiap karyawan. Gali semua potensi dan talenta terbaik karyawan karena akan menjadi kekuatan pendorong untuk mencapai tujuan bisnis perusahaan untuk saat ini dan dimasa mendatang.
5. Utamakan Pendekatan Pribadi
Pendekatan pribadi saat melaksanakan proses rekrutmen dengan kandidat merupakan hal yang penting karena menjadi tanda bahwa anda menghargai mereka. Kemajuan teknologi digital yang tidak manusiawi dalam proses rekrutmen menciptakan kekakuan antara pihak HRD dan kandidat. Inilah sebabnya menggunakan pendekatan pribadi selama proses rekrutmen selalu menjadi yang terbaik dibandingkan menggunakan head hunters atau agensi digital. Sebagai HRD, posisi anda berada pada posisi mediator, sehingga anda harus melakukan negosisasi yang baik antara kedua belah pihak hingga diperoleh kesepakatan yang sesuai.