Absenku Profesional

Cara Mengetahui Tingkat Kebahagiaan Karyawan

absenku

Menjaga agar karyawan puas dan bahagia sangat penting bagi perusahaan. Langkah pertama yang bisa Anda lakukan untuk mencapai hal itu adalah memahami apa yang membuat karyawan tidak puas.

Cara paling mudah untuk melakukannya adalah melalui survei kepuasan karyawan. Lewat survei, Anda bisa menganalisis kondisi perusahaan serta mengidentifikasi masalah yang ada, sehingga dapat langsung mengeksekusi solusi yang tepat sasaran.

Berikut 8 pertanyaan yang perlu Anda tanyakan pada karyawan:

“Apakah Anda melihat ada kesempatan mengembangkan karier?”

Bila sebuah perusahaan membiarkan karyawannya stuck di posisi itu-itu saja, karyawan akan merasa tidak puas.

Ini terutama penting bagi generasi millennial. Mereka tidak akan ragu lompat ke perusahaan lain bila mereka melihat bahwa masa depan profesional mereka stagnan. Anda perlu mengomunikasikan kesempatan berkembang ini pada para karyawan dan menjelaskan bagaimana cara mencapainya.

“Apakah Anda paham tentang visi/ misi perusahaan?”

Setiap perusahaan harus punya visi yang jelas tentang masa depan mereka. Tapi tanpa penerapan cara komunikasi yang sesuai dengan seluruh tubuh perusahaan, karyawan Anda bisa bekerja sendiri-sendiri tanpa arah.

Dengan menanyakan pada para karyawan apakah mereka mengerti mengapa mereka mengerjakan apa yang mereka kerjakan, Anda bisa membantu mereka tetap fokus dan termotivasi.

Untuk pertanyaan ini, jangan gunakan pilihan ganda berisi “ya” dan “tidak” saja. Mintalah karyawan untuk menulis secara singkat pemahaman mereka tentang visi/ misi perusahaan.

“Apakah Anda bisa menyampaikan pendapat dengan nyaman?”

Semua karyawan ingin merasa dihargai di tempat kerja. Bila karyawan merasa takut untuk menyampaikan pendapat, bisa jadi Anda melewatkan ide brilian yang sebetulnya bisa membantu pertumbuhan perusahaan. Inilah salah satu alasan mengapa banyak orang lebih suka di perusahaan kecil.

Sama seperti Anda butuh sistem untuk menunjukkan kinerja serta evaluasi karyawan, Anda juga butuh sistem yang memudahkan karyawan untuk menyampaikan pandangan mereka tentang proses, fungsi, dan kepemimpinan perusahaan. Feedback adalah hal yang diperlukan tidak hanya oleh karyawan tapi juga oleh perusahaan.

“Bagaimana pandangan Anda tentang kultur perusahaan?”

Mintalah karyawan Anda untuk menyebutkan lima kata yang menurut mereka paling menggambarkan kultur perusahaan menurut mereka. Lalu bandingkan hasilnya dengan lima kata yang diberikan oleh para pimpinan. Bila tidak sesuai, saatnya Anda melakukan evaluasi.

Begitu Anda berhasil menciptakan kultur yang sehat, tunjukkanlah. Bila karyawan Anda bahagia, mereka cenderung akan mempromosikan perusahaan Anda ke teman atau keluarga mereka. Ini disebut social recruiting, dan bermanfaat untuk menurunkan biaya perekrutan serta meningkatkan kebahagiaan karyawan lebih jauh lagi.

“Bisakah Anda menjaga keseimbangan kerja dan kehidupan pribadi?”

Jam kerja yang panjang tidak selalu menghasilkan produktivitas yang tinggi. Bila Anda ingin karyawan bisa memberikan hasil maksimal, Anda juga harus memperhatikan kebutuhan pribadi mereka.

Mintalah para karyawan untuk menilai keseimbangan kehidupan mereka agar Anda paham seperti apa beban kerja yang mereka terima. Bila perusahaan Anda tidak mendukung pola hidup seimbang ini, karyawan bisa kehilangan minat pada perusahaan, bahkan mengalami burnout.

“Apakah Anda memiliki hubungan yang baik dengan karyawan lain?”

Data dari Globoforce menunjukkan bahwa karyawan yang memiliki lebih dari 25 orang teman di tempat kerja cenderung punya engagement lebih tinggi. Di perusahaan kecil mungkin angka ini sulit dicapai, tapi Anda tetap harus tahu pentingnya menumbuhkan lingkungan yang ramah dan kolaboratif demi produktivitas.

Rekan kerja bahkan bisa menjadi motivator terbesar dalam perusahaan. Setiap orang ingin berada dalam tim yang inspiratif, sehingga mereka bisa tumbuh dan merealisasikan potensi-potensi terpendam.

“Bagaimana hubungan Anda dengan para manajer?”

Tidak hanya relasi antar rekan kerja yang penting, tapi juga relasi antara karyawan dan para manajer. Bila karyawan bisa mendekati dan meminta bantuan kepada manajer dengan bebas, maka mereka akan merasa lebih nyaman dan memiliki engagement lebih tinggi.

Gunakan survei kepuasan karyawan untuk memastikan bahwa para karyawan bisa berkomunikasi dengan baik dengan para manajer. Beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk mendorong komunikasi adalah mengadakan sesi review empat mata, atau mengadakan jam “open door” di mana setiap karyawan boleh menghadap manajer untuk menyampaikan masalah apa pun.

“Apakah menurut Anda perusahaan sudah transparan?”

Terakhir, faktor paling penting dalam kepuasan karyawan adalah transparansi dalam perusahaan. Cukup masuk akal, karena bila Anda tidak paham apa yang terjadi atau seperti apa masa depan yang Anda tuju, Anda tidak akan bisa merasa menjadi bagian dari perusahaan. Bila karyawan menjawab hal ini dengan negatif, Anda harus segera bertindak.

Buat pertemuan untuk menjelaskan performa perusahaan, sampaikan perubahan-perubahan yang pernah terjadi, dan pastikan Anda punya strategi komunikasi internal yang konsisten. Mungkin Anda butuh memberi pertanyaan lebih lanjut, berbagi informasi, dan memahami informasi apa yang dibutuhkan karyawan. Yang jelas, isu ini sangat serius dan tidak boleh Anda abaikan.

Anda harus bisa menyampaikan performa perusahaan secara obyektif dan akurat.

AbsenKu Profesional mampu menjadi solusi terbaik bagi keterbukaan sistem di perusahaan Anda.

AbsenKu Profesional merupakan aplikasi absensi berbasis cloud yang memungkinkan setiap anggota tim melakukan absensi secara digital. Tak terbatas tempat dan alat, aplikasi AbsenKu Profesional dapat digunakan di manapun (di tempat yang diperbolehkan perusahaan) dan juga tanpa alat scanner tambahan, cukup dengan smartphone saja, semua anggota tim bisa melakukan absensi.

Tak hanya itu saja, aplikasi AbsenKu Profesional juga bisa dimanfaatkan untuk mengelola data cuti dan jam lembur karyawan. Sehingga seluruh data absensi, cuti maupun lembur karyawan akan terkumpul secara jelas dan akurat.

Karyawan bisa memantau performa mereka sendiri, mulai dari kedisiplinan masuk kerja, kapan mereka ambil cuti dan berapa lama waktu mereka untuk lembur. HRD akan lebih mudah mengontrol absensi karyawan, meng-acc pengajuan cuti, mendata lembur karyawan tanpa harus repot dan banyak lagi.

Pimpinan pun dapat menggunakan AbsenKu Profesional untuk mengecek seluruh data karyawan. Sehingga dari data tersebut dia berhak menentukan, manakah karyawan yang berhak mendapat apresiasi dan mana yang berhak mendapat teguran secara adil.

Pimpinan bahkan bisa memantau seluruh data performa kinerja karyawan secara real time di manapun dia berada tanpa terpaku pada alat yang meribetkan. Cukup dengan satu genggaman saja lewat AbsenKu Profesional, kerja pimpinan akan jadi lebih praktis dan efisien.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Open chat
1
Chat Us
Hallo, Ada yang bisa kami bantu ?